Suhu Dan Kalor (Materi SMU) By Bimbel Jakarta Timur

Radarhot.com
Jumat, 02 Agustus 2024



Suhu Dan Kalor (Materi SMU) By Bimbel Jakarta Timur

Dalam Artikel Suhu Dan Kalor (Materi SMU) Bimbel Jakarta Timur akan menjelaskan secara lengkap yang berhubungan dengan Suhu dan Kalor
Suhu atau temperatur yaitu derajat panas atau kuantitas panas suatu benda. Alat untuk mengukur suhu adalah termometer, berupa pipa kapiler yang terbuat dari kaca dan berisi raksa atau alkohol. 



Hubungan antara skala termometer dengan perbandingan suhu yang satu dengan yang lain dapat ditentukan seperti berikut :


Suhu Dan Kalor (Materi SMU) By Bimbel Jakarta Timur

Hubungan Antara Skala Termometer


Hubungan antara skala termometer celcius, Reamur, Fahrenheit dan Kelvin


Suhu Dan Kalor (Materi SMU) By Bimbel Jakarta Timur

Celcius, Reamur, Fahrengeit dan Kelvin





Pemuaian Zat


Pada umumnya suatu zat jika menerima kalor akan mengalami penambahan kuantitas atau pemuaian, sedangkan ketika melepas kalor akan menyusut. 

Pada zat padat, pemuaian bisa merupakan muai panjang, muai luas ataupun muai volume. Gejala pemuaian zat padat dapat diukur dengan alat  Musschenbroek. 

Muai Panjang 


ΔL=Lo. α. ΔT   atau  L=Lo (1+  α. ΔT)


Lo=panjang mula-mula (m)
ΔL=perubahan panjang (m)
α  =koefisien muai panjang (/K atau /℃)
ΔT=perubahan suhu (K atau ℃)
L  =panjang akhir (m)


Muai Luas 


ΔA=Ao. β. ΔT   atau  A=Ao (1+  β. ΔT)


dimana β=2.α

Ao=luas mula-mula (m²)
ΔA=perubahan luas (m²)
 β=koefisien muai luas (/K atau /℃)
ΔT=perubahan suhu  (K atau ℃)
A  =luas akhir (m²)



Muai Volume


ΔV=Vo. ɣ. ΔT   atau  V=Vo (1+  ɣ. ΔT)


dimana ɣ =3.α

Vo=volume mula-mula (m³)
ΔV=perubahan volume (m³)
ɣ  =koefisien muai volume (/K atau /℃)
ΔT=perubahan suhu  (K atau ℃)
V=volume akhir (m³)


Zat cair hanya memiliki muai ruang atau muai luas yang rumusnya sama dengan muai volume pada zat padat. Secara umum zat cair memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Akan tetapi berbeda dengan air, jika dipanaskan dari suhu 0℃ sampai 4℃ air akan menyusut. Setelah 4℃ jika terus dipanaskan maka akan memuai seperti umumnya zat yang lain. Hal khusus pada air ini disebut sifat anomali air. 

Zat yang berbentuk gas juga mengalami muai ruang. Besar koefisien muai volume untuk semua jenis gas adalah sama, yaitu :

 ɣ =1/273 


Pada pemuaian gas, berlaku hukum Boyle-Gay Lussac yang berbunyi,
Perbandingan antara hasil kali tekanan dan volume gas dengan suhu mutlaknya (satuan Kelvin) adalah konstan.

P1 . V1  =P2 . V2
    T1             T2


P1=tekanan awal (atm)
V1=volume awal (liter)
T1=suhu awal (K)

P2=tekanan akhir (atm)
V2=volume akhir (liter)
T2=suhu akhir (K)

Tekanan dapat mempengaruhi wujud zat, antara lain:
- menurunkan titik lebur suatu benda
- menaikkan  titik didih suatu benda

Kalor


Kalor adalah bentuk energi panas yang dapat berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Kalor jika diberikan pada benda/zat maka dapat menaikkan suhu benda ataupun merubah wujud benda. Jika kalor dilepaskan dari suatu benda/zat maka dapat menyebabkan turunnya suhu benda ataupun merubah wujudnya.


Suhu Dan Kalor (Materi SMU) By Bimbel Jakarta Timur
Perubahan Wujud Zat


Besarnya kalor yang diserap atau diterima dapat ditentukan dengan rumus berikut;

Q=m.c.ΔT  atau  Q=C.ΔT   atau  Q=m.L



Q=jumlah kalor yang diserp/dilepas (joule atau kalori)
m=massa (kg atau gram)
c=kalor jenis (joule/kg.℃ atau kal/g. ℃)
ΔT=perubahan suhu   (℃)
C=kapasitas kalor (joule/℃ atau kal/ ℃)
L=kalor laten/kalor lebur/kalor uap (joule/kg atau kal/gram)

Asas Black


Pada pencampuran dua zat terjadi proses pelepasan kalor dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah yang menyerap kalor tersebut. proses ini terus berlangsung sampai dicapai keseimbangan dimana kedua beda memiliki suhu yang sama. pada proses ini berlaku asas Black dimana jumlah kalor yang dilepaskan sama dengan jumlah kalor yang diterima.

ΣQlepas=ΣQterima 


Perpindahan Kalor


Kalor dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Perpindahan kalor dapat terjadi secara konduksi, konveksi ataupun radiasi.

Perpindahan kalor secara konduksi (rambatan/hantaran) adalah perpindahan kalor melalui zat perantara tetapi tanpa adanya perpindahan partikel-partikel pada zat perantara tersebut. Konduksi biasanya terjadi pada zat padat atau logam. Contoh konduksi adalah jika kita memanaskan sendok pada salah satu ujungnya maka kalor akan merambat sehingga ujung yang lain juga akan segera terasa panas. 

Besar kalor yang merambat tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

Q = k.A.ΔT       atau     H=  k.A.ΔT 
 t        L                                     L


H=Q/t  =hantaran kalor=laju kalor secara konduksi (Joule/s)
k=koefisien konduksi termal (Joule/s.m.)
A=luas penampang melintang (m²)
ΔT=perubahan suhu   (℃)
L=panjang penghantar (m)


Suhu Dan Kalor (Materi SMU) By Bimbel Jakarta Timur


Perpindahan kalor secara konveksi (aliran) disebabkan adanya perbedaan massa jenis sehingga partikel-partikel zat perantara ikut berpindah. Konveksi biasanya terjadi pada fluida (cairan atau gas). 
Suhu Dan Kalor (Materi SMU) By Bimbel Jakarta Timur

Pada pemanasan air dalam bejana, air yang berada dibawah mengalami pemanasan lebih dulu. Pemanasan menyebabkan kerapatan partikel-partikel air berkurang sehingga massa jenisnya lebih kecil dari air bagian atas yang tidak terkena pemanasan. Air dengan massa jenis lebih kecil ini mengalir ke atas sedangkan air yang massa jenisnya lebih besar yaitu yang masih dingin akan pindah kebawah. Proses ini berlangsung terus selama pemanasan.

Besar kalor yang mengalir tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

Q =h.A.ΔT
 t


Q/t  =aliran kalor=laju kalor secara konveksi (Joule/s)
h=koefisien konveksi (Joule/s.m². ℃)
A=luas permukaan benda yang kontak dengan fluida (m²)
ΔT=perubahan suhu   (℃)

Perpindahan kalor secara radiasi (pancaran) adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara. Berdasarkan hukum Stefan-Boltzmann, jumlah energi yang dipancarkan tiap satuan luas dan tiap satuan waktu berbanding llurus dengan pangkat empat suhu mutlaknya. 

W=e.σ. T⁴


W=Q/A.t= energi yang dipancarkan tiap satuan luas dan tiap satuan waktu 
(Joule/m².s atau watt/m²)
e=emisitivitas (tanpa satuan), 0 < e ≤ 1
σ=konstanta Stefan-Boltzmann=5,67 x 10⁻⁸ watt/m².K
T=suhu mutlak benda (K)

Jika e=1, maka benda hitam sempurna sebagai penyerap dan pemancar energi terbaik.
Jika e=0, maka benda merupakan penyerap buruk, tetapi pemantul energi yang sempurna.
apabila suhu di sekeliling benda yang berpijar Ts, maka besar energi yang dipancarkan seperti persamaan berikut : 

W=e.σ. (T⁴ - Ts⁴)


Demikian materi Suhu Dan Kalor yang dapat dirangkum. Contoh soal dan latihan soal tentang materi ini akan kami sertai di artikel tersendiri.

https://www.radarhot.com/2017/10/suhu-dan-kalor-materi-smu.html

Peta Lokasi Bimbel Jakarta Timur

  1. Matematika
  2. IPA
  3. Fisika
  4. Kimia
  5. Biologi
  6. SD
  7. SMP
  8. SMA
  9. PAT/PAS/UAS
  10. UN/UNBK/USBN
  11. UTS/PTS
  12. Pelajaran IPA Kimia Stoikiometri
  13. Pelajaran Matematika Soal PAT Kelas 8
  14. Pelajaran Matematika Soal PAT Kelas 7
  15. Pelajaran Matematika Soal UAS Kelas 8
  16. Pelajaran Matematika Soal UAS kelas 7
  17. Pelajaran Matematika Soal UAS Kelas 5
  18. Pelajaran Matematika Soal UAS Kelas 6
  19. Pelajaran Matematika Soal UAS Kelas 4
  20. Pelajaran IPA Fisika Suhu Dan Pemuaian
  21. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
  22. Pelajaran IPA Fisika Fluida Statis
  23. Pelajaran Matematika Turunan Fungsi
  24. Gradien dan Persamaan Garis Lurus
  25. Pelajaran Matematika Bangun Ruang Sisi Datar
  26. Pelajaran Matematika Bangun Ruang Sisi Lengkung
  27. Pelajaran Matematika Aritmatika Sosial
  28. Persamaan Dan Pertidaksamaan Linear Nilai Mutlak Satu Variabel
  29. Pelajaran IPA Fisika Vektor dan Skalar
  30. Pelajaran Matematika tentang HIMPUNAN
  31. Pelajaran Matematika Pertidaksamaan Irasional
  32. Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat
  33. Pelajaran Matematika Limit Fungsi Aljabar
  34. Pelajaran Matematika Pertidaksamaan Rasional
  35. Pelajaran Matematika Pertidaksamaan Kuadrat
  36. Pelajaran Matematika IPA Satuan Berat dan Massa
  37. Pelajaran Matematika IPA Satuan Ukuran Waktu
  38. Satuan Ukuran Jumlah dan Satuan Pengukuran
  39. Pelajaran IPA Fisika Arus bolak-balik (AC)
  40. Volume dan Luas Permukaan Bangun Ruang Gabungan
  41. Pelajaran Matematika Transformasi Geometri
  42. Pelajaran IPA Klasifikasi Materi dan Perubahannya
  43. Pelajaran Matematika Bentuk Aljabar
  44. Pelajaran Matematika Grafik Fungsi Kuadrat
  45. Pelajaran IPA Fisika Gerak Parabola
  46. Pelajaran IPA Gerak Melingkar Beraturan
  47. Pelajaran Luas Bangun Datar Gabungan Lingkaran
  48. Pelajaran Matematika Fungsi Komposisi Dan Fungsi Invers
  49. Pelajaran IPA Biologi Pewarisan Sifat (Hereditas)
  50. Pelajaran IPA Biologi Klasifikasi Mahluk Hidup
  51. Pelajaran Matematika Unsur unsur lingkaran
  52. Pelajaran IPA Kimia MOLALITAS DAN FRAKSI MOL
  53. Pelajaran IPA Fisika Cahaya Dan Alat Optik
  54. Pelajaran IPA Fisika tentang BUNYI
  55. Pelajaran IPA dan Fisika Getaran Dan Gelombang
  56. Pelajaran Matematika Soal PAT Kelas 9
  57. Pelajaran IPA Fisika Kemagnetan
  58. Pelajaran IPA Fisika tentang TEKANAN
  59. Panjang Busur, Luas Juring Dan Luas Tembereng
  60. Pelajaran Matematika Soal PTS Kelas 8
  61. Pelajaran Matematika Soal Try Out UNBK SMP
  62. Sudut Pusat Dan Sudut Keliling Lingkaran
  63. Pelajaran Matematika Bilangan Bulat
  64. Pelajaran Matematika Limit Trigonometri
  65. Pelajaran Matematika PROGRAM LINEAR
  66. Pelajaran Matematika DIMENSI TIGA
  67. Pelajaran Matematika Soal TryOut USBN untuk SD
  68. Pelajaran Matematika 175 Soal Latihan UN untuk SMP
  69. Pelajaran Matematika Soal UAS Kelas 10
  70. Pelajaran Matematika Soal UAS Kelas 9
  71. Pelajaran IPA Fisika Fluida Dinamis
  72. Pelajaran Matematika Matriks
  73. Pelajaran Matematika Trigonometri Analitika
  74. Pelajaran IPA Fisika Dinamika Rotasi
  75. Pelajaran Matematika Fungsi Trigonometri
  76. Pelajaran Matematika Notasi Sigma
  77. Pelajaran Matematika Logika Matematika
  78. Pelajaran Matematika VEKTOR
  79. Pelajaran Matematika Segiempat dan Segitiga
  80. Pelajaran Matematika Peluang (Probabilitas)
  81. Pelajaran Soal Latihan Ujian Sekolah IPA SD
  82. Rumus Kimia Dan Nomenklatur Senyawa Sederhana
  83. Pelajaran Kimia Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks
  84. Pelajaran IPA Fisika tentang Gravitasi
  85. Hukum Gerak Newton dan Dinamika Partikel
  86. Pelajaran Matematika Kubus dan Balok
  87. Pelajaran Sistem Organisasi Kehidupan Mahluk Hidup
  88. Pelajaran Matematika Pengolahan Data
  89. Pelajaran Matematika Perbandingan Trigonometri
  90. Pelajaran IPA FIsika Energi Dan Daya Listrik
  91. Pelajaran Matematika Bangun Ruang
  92. Pelajaran Matematika FPB dan KPK
  93. Pelajaran Matematika Integral Trigonometri
  94. Pelajaran Matematika Gradien Garis dan Sifat-sifat Gradien
  95. Pelajaran IPA FIsika Listrik Dinamis
  96. Pelajaran Matematika Soal UTS/PTS Kelas 4
  97. Pelajaran Matematika Soal UTS/PTS Kelas 6
  98. Pelajaran Matematika Luas Dan Keliling Lingkaran
  99. Pelajaran Matematika Menghitung Rata-rata (Mean)
  100. Pelajaran Matematika Soal UTS/PTS Kelas 9
  101. Pelajaran IPA Soal UTS/PTS Kelas 8
  102. Pelajaran Matematika Soal UTS/PTS Kelas 8
  103. Pelajaran Matematika Fungsi Kuadrat
  104. Pelajaran Matematika Median Dan Kuartil
  105. Pelajaran Matematika Statistika
  106. Pelajaran IPA Fisika Gerak dan Gaya
  107. Pelajaran IPA Fisika Usaha Dan Pesawat Sederhana
  108. Pelajaran IPA Biologi Sistem Gerak Pada Manusia
  109. Pelajaran IPA Biologi Gerak pada Tumbuhan
  110. Pelajaran Matematika Pembulatan Dan Penaksiran
  111. Pelajaran Matematika Operasi Hitung Pecahan
  112. Pelajaran Matematika Relasi Dan Fungsi
  113. Pelajaran Matematika Persamaan Kuadrat
  114. Pelajaran Matematika Turunan Fungsi Trigonometri
  115. Pelajaran Matematika Logaritma
  116. Cara Menghitung Akar Pangkat Dua Dan Akar Pangkat Tiga
  117. Cara Menghitung Cepat Perkalian Bilangan Belasan
  118. Pelajaran Matematika Fungsi Eksponen
  119. Keindahan Matematika Yang Menakjubkan
  120. Pelajaran Matematika 150 Soal Latihan USBN UNTUK SD
  121. Pelajaran Matematika Operasi Hitung Campuran
  122. Macam-Macam Pola Bilangan
  123. Pelajaran Matematika Cerita Bilangan Bulat
  124. Pelajaran Matematika menghitung persegi
  125. Pelajaran IPA Fisika Listrik Statis
  126. Menentukan Rumus Barisan Aritmatika Bertingkat
  127. Pelajaran Matematika Perpangkatan dan Bentuk Akar
  128. Pelajaran Matematika Teorema Phytagoras
  129. Pelajaran Matematika Soal PAS Kelas 5
  130. Pelajaran Matematika Soal PAS Kelas 4
  131. Pelajaran Matematika Kekongruenan dan Kesebangunan
  132. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
  133. Perbandingan Senilai dan Perbandingan Berbalik Nilai
  134. Pelajaran Matematika Garis Singgung Lingkaran
  135. Luas dan Keliling Persegi dan Persegi Panjang
  136. Pelajaran Matematika Garis Dan Sudut
  137. Pelajaran IPA Kimia HIDROKARBON
  138. Hubungan Satuan Waktu, Panjang, Berat dan Kuantitas
  139. Pelajaran Matematika Bangun Datar
  140. Pelajaran Matematika Perbandingan Dan Skala
  141. Pelajaran IPA Fisika Suhu Dan Kalor
  142. Pelajaran IPA Fisika BESARAN DAN SATUAN
  143. Pelajaran Matematika DEBIT
  144. Pelajaran IPA Fisika Gerak Lurus
  145. Menghitung Luas Segi-n Beraturan Dengan Trigonometri
  146. Pelajaran Matematika Barisan Dan Deret
  147. Aturan Sinus, Cosinus dan Luas Segitiga